Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2013

Garuda Tangguhku, Kembalilah

Senyumku.... hanya dikala awal pertemuan itu Tangisanku... nian berlanjut di perpisahan ini.. Mengapa harus  terjadi?, Logika pun terkikis habis Karnamu!. wahai Cinta dan Bahagia!!. Senja adalah cara langit mengungkapkan kerinduan Sama sepertiku yang berdebat dengan penguasa waktu, Demi kebersamaan kita lagi, Seperti disaat mulai kita, kenal,cinta juang, bahagia d aku tak tahu, kemana sisa Lentera menuntun nadi Eng kau, yang memberiku rasa sunyi, ajari aku!, menghitung sudut mata kaki meluruskan pijak,   menyiasati dunia menjadi jinak mimpi ku terlalu ideal, memang nian keterlaluan ! tapi Ingatlah !, bukankah kita tak pernah jerih bermesraan dengan sunyi? , pula gemuruh riuhnya sang rimba kuingin .. kelak, kau yang menjadi rajawali ku   terbang mengitari oase tak bermusim memupuk benih-benih yang pernah kita tebar di se menanjung lahan tak gersang, yang terbakar 10:10.  Senin, 30 Sept 2013 M. @syamwongtani

Kekasih, Sang Maha Pengasih

Gambar
D i pengh ujung malam nan pekat, sanjungku padamu kian kuat.. kehadiratmu yang ada disana ditempat nan mulia... tentang beliau , beliau ... sang pencerah.. cahayanya bak rembulan kala purnama, membias, menghias semesta nan fana.. mem a ng sungguh ... engkau manusia pilihan. T uhan telah memilih , karna mulia pribadimu aku menget a huinya dari sang guru,sang pendidik bercerita akan suri tauladanmu... memang engkau sangat layak disanjung, dipuja, dalam namamu jua telah tersirat predikat pangk a tmu melebihi malaikat.. semua makhluk yang faham, tentangmu ingin bersimpuh mendekat menyeluruh.. bak riuhnya laut bergemuruh, meski dari jauh.. kehadiranmu semenjak azali , telah dinanti hingga dunia, katanya tak kan pernah dicipta jika bukan karena nur sucimu engkau pun telah di baiat, s e b a gai rahmat bagi semesta sejak dahulu, kini, hingga kelak jika kiamat tiba tak jua Nabi, W ali, K iai, semua ingin syafaat darimu wahai Rasul ... , wahai kekasih , sang M aha P engasih . Tak jua man...

Sketsa Desa Negeriku

Gambar
 senja desaku, dusun tlanak desa mudung kec. kepohbaru Spontan teringat kembali pada cuplikan scene film indonesia Tanah Surga.. katanya. yang saya tonton beberapa hari yang lalu. Film ini berkisah mengenai dilema kehidupan yang dialami oleh Hasyim (Fuad Idris) ketika ia diajak oleh anaknya, Haris (Ence Bagus), untuk meninggalkan desanya yang berada di daerah pinggiran perbatasan Indonesia – Malaysia di Kalimantan Barat dan berpindah ke Malaysia. Pilihan ini sendiri diberikan oleh Haris karena selama ini ia telah mendapatkan rezeki yang melimpah dengan bekerja di Malaysia sekaligus mengingat fakta bahwa kehidupan masyarakat di daerah pinggiran tersebut sama sekali tidak mendapatkan perhatian yang layak dari pemerintah Republik Indonesia. Melalui kehidupan yang dijalani oleh karakter-karakter tersebut di sepanjang penceritaan film inilah Tanah Surga… Katanya berusaha menunjukkan bahwa tanah air Indonesia tidak seindah dan semakmur bayangan masyarakatnya selama ini, khusus...